Donasi
Banner
Jajak Pendapat
Bagaimana menurut Anda tentang tampilan website ini ?
Bagus
Cukup
Kurang
  Lihat
Statistik
  Visitors : 1615 visitors
  Hits : hits
  Today : 1 users
  Online : 1 users
Sejak 20 April 2025

:: Kontak Admin ::

   

SEMANGAT MENGHAFAL QURAN

Tanggal : 03-04-2025 07:44, dibaca 48 kali.
Belakangan ini terdengar bahwa sebagian umat Islam yang concern terhadap agamanya mulai merapat kepada aktifitas menghafal al-Qur'an. Tentu ini sebuah kabar gembira, mengingat kelangkaan umat yang kembali kepada ajaran Islam yang aslinya, back to Qur'an.
Al-Qur'an adalah sumber segala nilai-nilai positif yang ada pada manusia. Selain bersumber dari Sang Maha Pencipta, keberadaan al-Qur'an sebagai kitab suci terakhir kepada nabi terakhir sungguh menjadi penyejuk hati dan pelepas dahaga. Sangat wajar apabila kita patut berbahagia dan berbangga dengan kesadaran ini. Setidaknya untuk menumbuhkan minat umat kembali kepada ajaran Tuhannya. "Ya Allah, jadikanlah al-Qur'an sebagai penyejuk hati-hati kami dan cahaya dada-dada kami..." Demikian doa Rasulullah akan keindahan sentuhan al-Qur'an.
 
Di antara indikasi umat kembali kepada kitab Sucinya adalah kesadaran akan urgensi tilawah al-Qur'an. Kalau kita perhatikan, begitu banyak individu muslim dan muslimah yang buta baca al-Qur'an. Padahal al-Qur'an dengan berbagai ukurannya ada di mana-mana. Atau mereka mulai sadar akan pentingnya menghafal al-Qur'an sebagai pedoman beribadah kepada Allah, seperti shalat misalnya. Shalat 5 waktu dengan khusyu tentu akan semakin sempurna dan menjadikannya dekat dengan Allah swt. Dan tentu saja untuk sampai ke arah sana, modal hafalan al-Qur'an patut diperhitungkan. Bacaan al-Qur'an yang bagus dan panjang pasti akan memberikan nuansa yang berbeda ketimbang bacaan yang tidak indah dan surahnya pendek-pendek, itu-itu saja. Terlebih shalat malam yang fadhilahnya demikian besar di sisi Allah yang Mahakuasa. Tanpa memiliki hafalan al-Qur'an yang memadai (apalagi dengan modal 30 juz) ibadah shalat tahajjud akan terasa kurang asyik dan sedikit membekas.
Selain itu, kesadaran berinteraksi dengan al-Qur'an dalam berbagai bentuknya mulai tumbuh dalam tingkatan institusi pendidikan. Sebut saja di sekolah-sekolah dasar, SMPIT, SMAIT, pesantren bahkan kini sudah menyentuh di tingkat kampus-kampus dan kantor-kantor. Sungguh, kemajuan yang patut diacungkan jempol oleh kita semua dan pemerintah.
Berangkat dari sini, sudah selayaknya kita melestarikan minat besar ini, sampai tradisi membaca, menghafal dan mengamalkan al-Qur'an melekat dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kelak tidak lagi kita mendengar ledakan bunyi bom yang dilemparkan remaja dalam tawuran antara mereka, tindakan pelecehana seksual lantaran minimnya kegiatan positif bagi mereka ataupun tindak kriminal lainnya yang dapat merugikan orang lain dan lingkungan sekitar. Yang terdengar kini hanyalah suara al-Qur'an bagaikan gemuruh lebah di setiap musholla-musholla, rumah-rumah dan masjid-masjid.
Karenanya, mari kita budayakan lebih semarak lagi aktifitas berinteraksi dengan kitabullah layaknya kitab suci yang akan memberikan kebahagiaan kepada ketenangan hidup kita ini. Tanpanya mungkin kita akan terlena dengan kegiatan lain yang kering dari nilai-nilai ilahi Allah swt. Astaghfirullah.

Wallahu A'lam


Pengirim :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas
Nama
E-mail
Komentar

Kode Verifikasi
                

Komentar :


   Kembali ke Atas